Berbaik Sangka Kepada Orang lain; Part. 03 – Ustadz Aris Munandar

Assalamu’alaikum wr. wb.

Puji syukur mari kita panjatkan kepada Allah SWT, karna kita masih diberikan nikmat kesempatan untuk menambah wawasan kita di Udacoding ini. Tak lupa sholawat serta salam kita lisankan dan tanamkan dalam diri kita untuk Nabi Muhammad SAW.

Pada kesempatan kali ini, izinkan penulis untuk mereview sedikit kajian islam yang disampaikan oleh Ustadz Aris Munandar melalui Yuvid.tv. Judulnya Berbaik Sangka Kepada Orang lain – Bagian 3.

Di antara manusia ada orang yang hati-hati untuk mengucapkan banyak dari perkataan dusta, akan tetapi selalu terjerumus dalam dusta yang paling jelek, yaitu pasrah dengan berbagai macam prasangka yang murni prasangka yang tidak didukung oleh indikator-indikator yang benar. Dalam shahih Bukhari dan Muslim dai Abu Hurairah dari Nabi SAW, Nabi mengatakan “Hati-hati dengan prasangka, karena prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta.”. Karena terjerumus dusta dalam prasangka lebih banyak dibandingkan dengan terjerumus dusta dalam perkataan. Dan terkadang keduanya terkumpul, tentu semakin tambah syanaah (jeleknya). Maka apabila terjerumus dalam keduanya, pelakunya sedang terjerumus ke dalam puncak kebohongan.

Sebagaimana di riwayatkan hadits Muslim dari Abu Hurairah r.a dari Rasulullah SAW bersabda “Cukuplah seorang itu jadi pembohong manakala dia menceritakan semua yang dia dengar.”. Kenapa prasangka disebut sebagai perkataan yang paling dusta? Karena terjerumusnya orang dalam dusta dalam prasangka, lebih sering, lebih banyak daripada terjerumusnya orang dalam dusta perkataan. Oleh karena itu Allah SWT melaknat orang yang berbicara dengan hanya berdasarkan prasangka yang murni prasangka.

Prasangka yang jelek, itu akan menjerumuskan pelakunya ke dalam buhtan (fitnah dalam terjemahan bahasa indonesianya). Dan Allah berfirman “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang beriman baik laki-laki ataupun perempuan, tanpa kesalahan yang mereka lakukan, sungguh mereka melakukan buhtan. Mereka melakukan kebohongan dan dosa yang nyata.”. Dari hadits Riwayat Muslim dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda “Tahukah kalian apa itu ghibah (menggunjing)?”. Sahabat ra. menjawab “Allah dan Rasulnya yang lebih tau”. “Kau menyebutkan/membahas saudaramu dengan perkara yang tidak dia sukai”. Maka ada yang bertanya “Wahai nabi, maka apa pendapatmu, jika pada saudaraku apa yang aku katakan”. Nabi SAW mengatakan “Jika ada pada dirinya apa yang engkau katakan, maka engkau menggunjingnya. Jika tidak ada pada dirinya apa yang engkau katakan, maka engkau telah melakukan buhtan padanya (fitnah).”.

Dapat disimpulkan bahwa, kita sebaiknya menyaring informasi yang datang pada kita terutama jika menyangkut tentang seseorang. Jangan karena antara kita dan objek berita ada permusuhan/perselisihan, kita telan mentah-mentah berita buruk tentang orang tersebut. Wallahu’alam bishshawwab. Terimakasih atas waktunya, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Subscribe

Related articles

Tips Kolaborasi Efektif antara UI/UX Desainer dan Pengembang

Kerja sama yang solid antara UI/UX desainer dan pengembang...

Aturan Penting yang Harus Dipatuhi oleh Seorang UI/UX Designer

Desain Antarmuka Pengguna (UI) dan Pengalaman Pengguna (UX) adalah...

Membangun Profil LinkedIn yang Mengesankan untuk UI/UX Designer

Dalam era digital yang semakin maju, LinkedIn telah menjadi...

Meningkatkan Karir Anda dengan Sertifikasi Google UX

Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, pengalaman pengguna...

Perjalanan Seorang Intern UI/UX Desainer di Udacoding

Sebagai seorang mahasiswa yang bersemangat dan bercita-cita tinggi di...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here