Pada umumnya saat para pengembang ingin mengembangkan produknya pasti mereka memiliki atau menggunakan alat untuk memudahkan pekerjaan saat sedang mengembangkan suatu produk dan tentunya Flutter Developer juga memiliki alat alat untuk memudahkan dalam mengembangkan aplikasi yang ia buat, dan kali ini kita akan membahas apa saja alat alat tersebut dan kegunaannya
1. Android Studio
Android Studio adalah Lingkungan Pengembangan Terpadu – Integrated Development Environment (IDE) untuk pengembangan aplikasi Android, berdasarkan IntelliJ IDEA . Selain merupakan editor code IntelliJ dan alat pengembang yang berdaya guna, Android Studio menawarkan lebih banyak fitur. Gunanya untuk meningkatkan produktivitas kamu saat membuat aplikasi Android, misalnya:
- Sistem versi berbasis Gradle yang fleksibel
- Emulator yang cepat dan kaya fitur
- Lingkungan yang menyatu untuk pengembangan bagi semua perangkat Android
- Instant Run untuk mendorong perubahan ke aplikasi yang berjalan tanpa membuat APK baru
- Template kode dan integrasi GitHub untuk membuat fitur aplikasi yang sama dan mengimpor kode contoh
- Alat pengujian dan kerangka kerja yang ekstensif
- Alat Lint untuk meningkatkan kinerja, kegunaan, kompatibilitas versi, dan masalah-masalah lain
- Dukungan C++ dan NDK
2. Figma
Figma adalah editor grafis vektor dan alat prototyping dengan berbasis web serta fitur offline tambahan yang diaktifkan oleh aplikasi desktop untuk Mac OS dan Windows. Aplikasi pendamping Figma Mirror untuk Android dan iOS memungkinkan untuk melihat prototype Figma pada perangkat seluler. Rangkaian fitur Figma berfokus pada penggunaan dalam antarmuka pengguna dan desain pengalaman pengguna dengan penekanan pada kolaborasi waktu nyata (real- time).
Sederhananya, Figma adalah desain digital dan alat prototyping. Ini adalah aplikasi desain UI dan UX yang dapat Anda gunakan untuk membuat situs web, aplikasi, atau komponen antarmuka pengguna yang lebih kecil yang dapat diintegrasikan ke dalam proyek lain. Dengan alat berbasis vektor yang hidup di cloud, Figma memungkinkan para penggunanya untuk bekerja di mana saja dari browser. Cara ini termasuk alat zippy yang dibuat untuk desain, pembuatan prototipe, kolaborasi, dan sistem desain organisasi.
3. Flutter SDK
Flutter SDK adalah SDK Open Source dan gratis untuk membuat aplikasi berkualitas tinggi di iOS dan Android. Framework Flutter membantu developer membuat aplikasi berkualitas tinggi untuk iOS dan Android. Ini didasarkan pada Dart, bahasa pemrograman tujuan umum yang dapat dikompilasi ke JavaScript atau kode asli (dart2js).
4. Firebase
Firebase adalah layanan penyimpanan/database milik google seperti mongoDB. Layanan ini sangat memudahkan pengembang aplikasi untuk mengembangkan aplikasi tanpa harus memikirkan tentang back-end dan infrastruktur server lainnya. Bagi kalian yang ingin terjun ke dunia mobile atau front-end programming, firebase bisa menjadi opsi untuk dipelajari, karena layanan ini setup-nya mudah dan cukup baik untuk mengembangkan aplikasi skala menengah ke atas.
Kita akan mengintegrasikan sebuah layanan firebase dengan flutter yang memiliki banyak sekali layanan yang dimiliki oleh firebase yaitu:
- Analytics
- Authentication
- Cloud Firestore
- Cloud Functions
- Cloud Messaging
- Cloud Storage
- Core
- Crashlytics
Dan masih banyak lagi. Untuk info selengkapnya bisa di cek dalam dokumentasi milik Flutter https://firebase.flutter.dev/ dan kita akan memulai pelajari Layanan yang dimiliki oleh Firebase.
5. StackOverflow
Stack overflow adalah kesalahan pemrograman di mana upaya untuk menulis data ke blok memori tertentu gagal karena tidak ada ruang tersisa di blok tersebut. Jenis kesalahan ini terjadi dengan cara yang sama seperti buffer overflows, heap overflows, dan stack buffer overflows. Perbedaan antara jenis kesalahan ini tergantung pada struktur data komputer yang digunakan, dan fitur umum adalah bahwa upaya terjadi untuk menulis lebih banyak data daripada ruang yang tersedia untuk menyimpannya.