Home Mobile Pengertian PHP, Jenis PHP, Framework PHP dan Fundamental PHP

Pengertian PHP, Jenis PHP, Framework PHP dan Fundamental PHP

0

PHP adalah singkatan dari “PHP: Hypertext Preprocessor.” Ini adalah bahasa pemrograman skrip yang paling umum digunakan untuk pengembangan web. PHP dirancang khusus untuk pengembangan aplikasi web dan dapat disematkan dalam kode HTML. Sebagai bahasa server-side, PHP digunakan untuk mengolah data di server web sebelum mengirimkan hasilnya ke perangkat pengguna.

Beberapa fitur dan karakteristik utama PHP adalah:

  • Sintaksis Sederhana: PHP memiliki sintaksis yang mudah dipahami dan mirip dengan bahasa pemrograman C dan Perl, sehingga mudah dipelajari oleh pengembang.
  • Integrasi dengan HTML: PHP dapat disisipkan langsung dalam kode HTML, sehingga memungkinkan pengembang untuk membuat halaman web dinamis dengan mudah.
  • Dukungan Database: PHP memiliki dukungan yang kuat untuk berbagai jenis database, termasuk MySQL, PostgreSQL, dan banyak lainnya. Hal ini memungkinkan pengembang untuk berinteraksi dengan database untuk menyimpan dan mengambil data.
  • Sistem File: PHP memiliki fungsi-fungsi yang kuat untuk bekerja dengan file dan direktori di server, seperti pembuatan, pembacaan, penulisan, dan penghapusan file.
  • Ekstensibilitas: PHP mendukung penggunaan ekstensi atau modul tambahan yang memungkinkan pengembang untuk menambahkan fungsi-fungsi khusus sesuai kebutuhan proyek.
  • Komunitas Besar: PHP memiliki komunitas pengembang yang besar dan aktif, serta banyak sumber daya online, forum, dan dokumentasi yang tersedia untuk membantu pengembang.
  • Cross-Platform: PHP dapat dijalankan di berbagai sistem operasi, termasuk Windows, Linux, macOS, dan lainnya.
  • Gratis dan Open Source: PHP adalah perangkat lunak sumber terbuka (open source), yang berarti dapat digunakan dan didistribusikan secara gratis.

PHP digunakan secara luas dalam pengembangan web untuk membangun berbagai jenis aplikasi, termasuk situs web statis, blog, situs e-commerce, forum, aplikasi berita, dan banyak lagi. Selain itu, PHP juga sering digunakan dalam pengembangan aplikasi web berbasis kerangka kerja (framework) seperti Laravel, Symfony, dan CodeIgniter untuk mempercepat pengembangan web dan mematuhi praktik-praktik terbaik

Ada 2 jenis PHP:

  1. PHP Native

PHP Native mengacu pada penggunaan PHP dalam bentuk yang paling dasar, tanpa ketergantungan pada kerangka kerja (framework) atau pendekatan berorientasi objek yang kuat. Ini sering disebut juga sebagai “PHP Prosedural” atau “PHP Struktural.” Dalam pendekatan ini, program ditulis menggunakan kode PHP dengan sintaks dasar dan berfokus pada pemrosesan secara berurutan.

  • PHP Struktural / PHP Prosedural:
    • Pendekatan Prosedural: Ini adalah cara tradisional dalam menggunakan PHP, di mana Anda menggunakan sintaks dasar PHP untuk menulis kode. Ini biasanya mengikuti aliran pemrosesan dan mengandalkan fungsi-fungsi yang dipanggil secara berurutan.
    • File Tunggal: Dalam pendekatan ini, semua fungsi dan kode biasanya ditempatkan dalam satu file atau beberapa file terbatas. Pemisahan logika dan tampilan tidak sejelas dalam pendekatan ini.
    • Memanggil Fungsi: Program biasanya berpusat pada pemanggilan fungsi tertentu untuk menjalankan tugas-tugas tertentu.
    • Manajemen Memori: Karena seluruh aplikasi dijalankan dalam satu proses, ini dapat memerlukan lebih banyak memori jika aplikasi menjadi besar.
  • OOP PHP (Object-Oriented Programming):
    • Pendekatan Berorientasi Objek (OOP): Dalam pendekatan ini, Anda menggunakan paradigma pemrograman berorientasi objek, yang melibatkan penggunaan class, objek, properti, dan metode.
    • Pemisahan Logika: Anda dapat memisahkan logika bisnis dalam class-class yang terpisah. Ini meningkatkan modularitas dan memungkinkan kode yang lebih mudah dikelola.
    • Reusability: OOP memungkinkan penggunaan kembali kode lebih efektif karena Anda dapat membuat class dan objek yang dapat digunakan dalam berbagai bagian aplikasi Anda.
  • PHP Framework
    • MVC (Model-View-Controller): PHP Framework umumnya mengikuti pola desain Model-View-Controller, yang memisahkan aplikasi menjadi tiga komponen utama: Model (menangani logika data), View (menampilkan data ke pengguna), dan Controller (mengendalikan aliran aplikasi).
    • Pemisahan Tugas: Dengan pendekatan MVC, tugas-tugas seperti mengelola database, menangani permintaan pengguna, dan menampilkan tampilan dapat dikelola secara terpisah dan lebih terstruktur.
    • Rapid Development: Framework menyediakan alat dan fungsi yang sudah siap pakai untuk mempercepat pengembangan. Ini termasuk fungsi-fungsi bawaan untuk berinteraksi dengan database, sistem templating, routing, dan banyak lagi.
    • Pemeliharaan yang Mudah: Kode dalam framework biasanya lebih mudah dipelihara karena mengikuti standar dan konvensi yang sudah ada.

Dalam banyak kasus, penggunaan PHP Framework (seperti Laravel, Symfony, CodeIgniter, dll.) lebih disukai karena dapat mempercepat pengembangan, meningkatkan struktur aplikasi, dan membuatnya lebih mudah untuk bekerja dengan tim pengembang yang besar. Namun, pemahaman tentang PHP natif juga penting karena itu adalah dasar dari bahasa PHP itu sendiri.

INSTALASI

Instalasi PHP dan XAMPP adalah dua proses terpisah. Pertama, perlu menginstal XAMPP, yang akan mengintegrasikan PHP dan server web Apache (serta komponen lainnya seperti MySQL) ke dalam sistem. Setelah menginstal XAMPP, akan memiliki PHP yang siap digunakan. Berikut adalah langkah-langkah untuk menginstal XAMPP dan PHP:

  • Instalasi XAMPP

XAMPP adalah paket pengembangan web yang mencakup server web Apache, PHP, MySQL, dan sejumlah alat penting lainnya. Ini tersedia untuk Windows, macOS, dan Linux. Berikut adalah langkah-langkah instalasi XAMPP:

  • Unduh XAMPP
  1. Kunjungi situs web resmi XAMPP di https://www.apachefriends.org/index.html.
  2. Pilih versi XAMPP yang sesuai untuk sistem operasi (Windows, macOS, atau Linux).
  3. Unduh installer XAMPP.
  • Instal XAMPP
  1. Jalankan installer yang telah diunduh.
  2. Ikuti panduan instalasi. Anda dapat menggunakan pengaturan default kecuali memiliki kebutuhan khusus.
  • Selesaikan Instalasi
  1. Setelah instalasi selesai, maka akan memiliki XAMPP terinstal di komputer/laptop.
  • Mulai XAMPP
  1. Buka XAMPP Control Panel, yang dapat ditemukan dalam direktori instalasi XAMPP.
  2. Mulai server Apache dan MySQL dengan mengklik tombol “Start” di sebelah nama masing-masing.
  • Tes Instalasi
  1. Buka browser web dan ketikkan http://localhost di bilah alamat.
  2. Jika melihat halaman selamat datang XAMPP, itu berarti instalasi telah berhasil.
  • Penggunaan PHP di XAMPP

Setelah menginstal XAMPP, PHP akan otomatis terpasang dan siap digunakan. dapat membuat dan menjalankan skrip PHP di dalam direktori htdocs di dalam direktori instalasi XAMPP. Biasanya, ini adalah lokasi tempat yang dapat menyimpan proyek-proyek PHP dan mengaksesnya melalui browser web dengan alamat http://localhost/nama_proyek.

Untuk menjalankan skrip PHP, cukup buat file dengan ekstensi .php di dalam direktori htdocs, dan dapat mengaksesnya melalui browser. Contohnya, jika membuat file hello.php di dalam htdocs, dapat mengaksesnya dengan http://localhost/hello.php.

Framework PHP

Ada banyak kerangka kerja (framework) PHP yang tersedia untuk membantu pengembang membangun aplikasi web dengan lebih efisien dan terstruktur. Berikut adalah beberapa framework PHP populer:

  • Laravel
  1. Laravel adalah salah satu framework PHP paling populer dan kuat yang digunakan untuk membangun aplikasi web modern.
  2. Mendukung konsep Model-View-Controller (MVC).
  3. Menyediakan berbagai alat dan fitur termasuk sistem routing, manajemen basis data Eloquent, sistem templating Blade, dan banyak lagi.
  • Symfony
  1. Symfony adalah kerangka kerja PHP yang kuat dan luas yang dapat digunakan untuk berbagai jenis proyek, dari situs web kecil hingga aplikasi berbasis enterprise.
  2. Mendukung pendekatan MVC.
  3. Memiliki berbagai komponen yang dapat digunakan secara terpisah dalam proyek-proyek PHP lainnya.
  • CodeIgniter
  1. CodeIgniter adalah kerangka kerja PHP yang ringan dan cepat, cocok untuk pengembangan aplikasi web yang lebih sederhana dan kecil.
  2. Dirancang untuk menjadi mudah dipelajari dan digunakan.
  3. Tidak memiliki persyaratan konfigurasi server yang rumit.
  • Yii
  1. Yii adalah kerangka kerja PHP yang efisien dan kuat untuk pengembangan aplikasi web modern.
  2. Terkenal karena performa tinggi dan kemampuan caching yang baik.
  3. Mendukung pendekatan MVC dan memiliki fitur-fitur keamanan yang kuat.
  • Zend Framework (sekarang Laminas)
  1. Zend Framework adalah kerangka kerja PHP yang kuat yang biasanya digunakan untuk pengembangan aplikasi web besar dan kompleks.
  2. Memiliki banyak komponen yang dapat digunakan secara terpisah.
  3. Terfokus pada best practice dan kualitas kode yang tinggi.
  • Slim
  1. Slim adalah kerangka kerja PHP yang sangat ringan dan cocok untuk pengembangan API RESTful dan aplikasi web sederhana.
  2. Terkenal karena kecepatan dan kesederhanaannya.
  3. Cocok untuk proyek-proyek kecil hingga menengah.
  • Phalcon
  1. Phalcon adalah kerangka kerja PHP yang dikembangkan dalam bahasa C sehingga memiliki kinerja yang sangat cepat.
  2. Mendukung pendekatan MVC dan berbagai fitur seperti ORM (Object-Relational Mapping).
  • CakePHP
  1. CakePHP adalah kerangka kerja PHP yang mudah dipelajari dan digunakan, ideal untuk pengembangan aplikasi web sederhana hingga menengah.
  2. Mendukung pendekatan MVC dan termasuk fitur-fitur seperti ORM, validasi, dan keamanan bawaan.

Pilihan framework PHP tergantung pada kebutuhan dan kompleksitas proyek. Semua framework di atas memiliki komunitas yang kuat dan dokumentasi yang baik, yang dapat membantu memulai dan mengembangkan aplikasi web dengan lebih efisien.

PHP Dasar

Untuk membuat program “Hello, World!” dalam PHP, hanya perlu beberapa baris kode. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  • Buka Text Editor: Buka text editor atau IDE (Integrated Development Environment) favorit.Bbisa menggunakan Notepad (pada Windows), Visual Studio Code, Sublime Text, atau editor lainnya.
  • Buat File Baru: Buat file baru dengan ekstensi .php. Misalnya, bisa menyimpannya dengan nama hello.php.
  • Tulis Kode “Hello, World!”:

Kode di atas berisi beberapa elemen penting:

  1. <?php dan ?> adalah tag PHP yang menandakan awal dan akhir kode PHP.
  2. // digunakan untuk komentar dalam PHP, yang tidak akan dieksekusi oleh server web.
  3. echo adalah perintah yang digunakan untuk mencetak teks atau data ke layar.
  • Simpan File: Simpan file hello.php yang telah dibuat dalam direktori yang sesuai di server web lokal. Jika menggunakan XAMPP, letakkan file ini dalam direktori htdocs.
  • Jalankan Program: Buka browser web dan ketikkan http://localhost/hello.php dalam bilah alamat. Tekan Enter, dan Anda akan melihat output “Hello, World!” ditampilkan di halaman web.

Variabel dan Tipe Data

Variabel dan Tipe Data adalah konsep penting dalam pemrograman yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola informasi dalam kode. Di bawah ini adalah penjelasan tentang beberapa tipe data umum dalam banyak bahasa pemrograman, termasuk PHP:

  • String (string)
  1. Tipe data “string” digunakan untuk merepresentasikan teks atau rangkaian karakter.
  2. Contoh: “Hello, World!”, “Nama Saya”, “12345”.
  • Integer (int)
  1. Tipe data “integer” digunakan untuk merepresentasikan angka bulat (tanpa desimal).
  2. Contoh: 1, 100, -42.
  • Float (float)
  1. Tipe data “float” (“floating point”) digunakan untuk merepresentasikan angka desimal atau pecahan.
  2. Contoh: 3.14, -0.5, 2.71828.
  • Boolean (bool)
  1. Tipe data “boolean” digunakan untuk merepresentasikan dua nilai: true atau false, yang biasanya digunakan dalam konteks pengambilan keputusan (if statements, loops, dll.).
  2. Contoh: true, false.
  • Array (array)
  1. Tipe data “array” digunakan untuk menyimpan kumpulan nilai atau elemen dalam satu variabel. Elemen-elemen dalam array dapat berupa tipe data apa pun, termasuk tipe data lainnya.
  2. Contoh: [1, 2, 3], [“apel”, “jeruk”, “mangga”].
  • Object (object)
  1. Tipe data “object” digunakan untuk membuat struktur data yang lebih kompleks. Objek dapat memiliki properti (atribut) dan metode (fungsi) yang berhubungan dengan mereka.
  2. Contoh: {nama: “John”, usia: 30, alamat: “Jalan ABC”}.

Dalam PHP, tidak perlu mendeklarasikan tipe data variabel secara eksplisit, karena PHP adalah bahasa pemrograman yang berbasis tipe data dinamis. Ini berarti dapat mengubah tipe data variabel selama eksekusi kode. Sebagai contoh:

OPERATOR

Operator dalam pemrograman adalah simbol atau karakter yang digunakan untuk melakukan operasi pada nilai atau variabel. Operator adalah komponen penting dalam bahasa pemrograman yang memungkinkan untuk melakukan berbagai operasi dan pengolahan data. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai berbagai jenis operator yang umum digunakan dalam pemrograman:

  • Operator Aritmatika
  1. Operator aritmatika digunakan untuk melakukan operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dll.
  2. Contoh:
    • +          (penjumlahan)
    • –           (pengurangan)
    • *          (perkalian)
    • /           (pembagian)
    • %         (modulo, sisa hasil bagi)
    • **        (pangkat)
  • Operator Assignment
  1. Operator assignment digunakan untuk menginisialisasi atau memperbarui nilai dari variabel.
  2. Contoh:
    • =          (penugasan)
    • +=        (penugasan penjumlahan)
    • -=         (penugasan pengurangan)
    • *=        (penugasan perkalian)
    • /=        (penugasan pembagian)
  • Operator Comparison
  1. Operator perbandingan digunakan untuk membandingkan dua nilai dan menghasilkan nilai true atau false berdasarkan hasil perbandingan.
  2. Contoh:
    • ==        (sama dengan)
    • !=         (tidak sama dengan)
    • <          (kurang dari)
    • >          (lebih dari)
    • <=        (kurang dari atau sama dengan)
    • >=        (lebih dari atau sama dengan)
  • Operator Logika
  1. Operator logika digunakan untuk menggabungkan kondisi dan menghasilkan nilai true atau false berdasarkan logika tertentu.
  2. Contoh:
    • &&      (dan, AND)
    • ||        (atau, OR)
    • !           (negasi, NOT)
  • Operator String
  1. Operator string digunakan untuk melakukan operasi pada teks atau string.
  2. Contoh:
    • .           (penggabungan string)
    • .=         (penggabungan dan penugasan string)

Contoh penggunaan operator:

Kondisional

Kondisional adalah bagian penting dalam pemrograman yang memungkinkan untuk mengontrol alur eksekusi program berdasarkan kondisi atau ekspresi tertentu. Dalam PHP, dua pernyataan kondisional utama yang digunakan adalah “if-else” dan “switch-case”. Mari kita bahas keduanya:

  1. If-Else

Pernyataan “if-else” digunakan untuk membuat keputusan berdasarkan kondisi yang diberikan. Kode dalam blok “if” akan dieksekusi jika kondisi bernilai true, sedangkan blok “else” akan dieksekusi jika kondisi bernilai false. Contoh penggunaan “if-else”:

Dalam contoh di atas, jika nilai variabel $umur lebih besar atau sama dengan 18, maka pesan “Anda adalah dewasa.” akan dicetak. Jika kondisinya salah, pesan “Anda adalah anak-anak atau remaja.” akan dicetak. Selain “if-else”, dapat juga menggunakan “if-elseif-else” untuk menangani beberapa kondisi secara berurutan:

  • Switch-Case

Pernyataan “switch-case” digunakan ketika ingin mengevaluasi ekspresi atau variabel terhadap berbagai kemungkinan nilai dan menjalankan kode berdasarkan nilai yang cocok. Ini digunakan ketika memiliki banyak kondisi yang mungkin terjadi. Contoh penggunaan “switch-case”:

Dalam contoh di atas, kita mengevaluasi variabel $hari dan menjalankan kode yang sesuai dengan nilai yang cocok. Jika tidak ada nilai yang cocok, blok “default” akan dieksekusi. Perlu diingat bahwa “break” digunakan untuk menghentikan eksekusi setelah sebuah kasus terpenuhi. Tanpa “break”, eksekusi akan melanjutkan ke kasus berikutnya.

Kondisional “if-else” dan “switch-case” adalah alat yang sangat penting dalam pemrograman untuk mengatur alur eksekusi program berdasarkan kondisi atau nilai yang berbeda. Dapat memilih antara keduanya tergantung pada kebutuhan dan kompleksitas logika kondisi yang ingin diimplementasikan

Looping

Looping adalah struktur kontrol dalam pemrograman yang memungkinkan menjalankan blok kode berulang kali berdasarkan kondisi tertentu. Ini sangat berguna untuk mengulangi tugas-tugas yang sama atau untuk mengakses elemen-elemen dalam suatu rangkaian data. Ada beberapa jenis perulangan yang umum digunakan dalam pemrograman PHP, yaitu “for”, “foreach”, “while”, dan “do-while”.

  • For Loop
  1. For loop digunakan ketika akan berapa kali ingin menjalankan sebuah blok kode.
  2. For loop terdiri dari tiga bagian: inisialisasi, kondisi, dan perubahan.
  3. Contoh:
  • Foreach Loop
  1. Foreach loop digunakan untuk mengulangi elemen-elemen dalam sebuah array atau objek.
  2. Foreach tidak memerlukan inisialisasi indeks, dan ia secara otomatis mengambil setiap elemen dari array atau objek.
  3. Contoh:
  • While Loop
  1. While loop digunakan ketika ingin menjalankan sebuah blok kode selama kondisi tertentu terpenuhi.
  2. Kondisi dievaluasi sebelum blok kode dieksekusi.
  3. Contoh:
  • Do-While Loop:
  1. Do-while loop juga digunakan untuk menjalankan sebuah blok kode selama kondisi tertentu terpenuhi.
  2. Perbedaannya dengan “while” adalah bahwa do-while akan mengeksekusi blok kode setidaknya satu kali sebelum memeriksa kondisi.
  3. Contoh:

Setiap jenis loop memiliki kegunaan yang berbeda tergantung pada situasi. “For” sering digunakan ketika tahu berapa kali iterasi yang dibutuhkan, “foreach” digunakan untuk mengulangi elemen-elemen dalam array atau objek, “while” digunakan ketika ingin menjalankan kode selama kondisi tertentu terpenuhi, dan “do-while” digunakan ketika ingin memastikan bahwa blok kode dieksekusi setidaknya sekali sebelum memeriksa kondisi. Pemilihan jenis loop yang tepat tergantung pada tujuan dan kebutuhan spesifik dari tugas.

Function

Fungsi-fungsi dalam pemrograman PHP (dan banyak bahasa pemrograman lainnya) seringkali memiliki penamaan yang mengikuti konvensi tertentu. Di bawah ini, akan dijelaskan konvensi penamaan dan memberikan contoh beberapa fungsi yang cocok dengan konvensi tersebut:

  1. Camel Case:

Camel Case adalah konvensi penamaan di mana setiap kata dalam sebuah frasa atau nama dimulai dengan huruf kapital, kecuali kata pertama.

Contoh: myFunction(), calculateInterestRate(), fetchUserData().

  • Lower Case:

Lower Case adalah konvensi penamaan di mana semua huruf dalam sebuah frasa atau nama ditulis dengan huruf kecil dan kata-kata dipisahkan oleh garis bawah (_).

Contoh: my_function(), calculate_interest_rate(), fetch_user_data().

  • Pascal Case:

Pascal Case adalah konvensi penamaan di mana setiap kata dalam sebuah frasa atau nama dimulai dengan huruf kapital, tanpa spasi atau garis bawah (_).

Contoh: MyFunction(), CalculateInterestRate(), FetchUserData().

Berikut adalah beberapa contoh fungsi yang menggabungkan konsep “Return Value and Parameters with Looping” (Nilai Kembali dan Parameter dan Loopping) dengan penggunaan perulangan:

Contoh fungsi-fungsi yang sesuai dengan konvensi penamaan dan juga terkait dengan looping dan penggunaan parameter:

  • sort(): Fungsi ini digunakan untuk mengurutkan elemen-elemen dalam sebuah array.
  • rsort(): Fungsi ini digunakan untuk mengurutkan elemen-elemen dalam sebuah array secara terbalik (descending).
  • strtolower(): Fungsi ini digunakan untuk mengonversi semua huruf dalam sebuah string menjadi huruf kecil.
  • sha1(): Fungsi ini digunakan untuk menghasilkan hash SHA-1 dari sebuah string.

Math Functions (Fungsi Matematika)

  • ceil(): Fungsi ini digunakan untuk membulatkan sebuah angka ke atas (pembulatan ke atas).
  • Contoh:
  • floor(): Fungsi ini digunakan untuk membulatkan sebuah angka ke bawah (pembulatan ke bawah).
  • Contoh:
  • round(): Fungsi ini digunakan untuk membulatkan sebuah angka ke angka terdekat.
  • Contoh:
  • exp(): Fungsi ini digunakan untuk menghitung eksponensial dari sebuah angka (e^x).
  • Contoh:

String Functions (Fungsi String)

  • strlen(): Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah karakter dalam sebuah string.
  • Contoh:
  • str_word_count(): Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah kata dalam sebuah string.
  • Contoh:
  • strpos(): Fungsi ini digunakan untuk mencari posisi (indeks) pertama dari sebuah substring dalam sebuah string.
  • Contoh:
  • ucwords(): Fungsi ini digunakan untuk mengubah huruf pertama setiap kata dalam sebuah string menjadi huruf kapital.
  • Contoh:
  • strtoupper(): Fungsi ini digunakan untuk mengubah semua huruf dalam sebuah string menjadi huruf kapital.
  • Contoh:
  • strtolower(): Fungsi ini digunakan untuk mengubah semua huruf dalam sebuah string menjadi huruf kecil.
  • Contoh:

Array Functions (Fungsi Array)

  • array_merge(): Fungsi ini digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih array menjadi satu.
  • Contoh:
  • array_keys(): Fungsi ini digunakan untuk mengembalikan semua kunci (indeks) dari sebuah array sebagai array baru.
  • Contoh:
  • array_values(): Fungsi ini digunakan untuk mengembalikan semua nilai dari sebuah array sebagai array baru.
  • Contoh:
  • array_push() digunakan untuk menambahkan satu atau lebih elemen ke akhir sebuah array.
  • Contoh:
  • array_search() digunakan untuk mencari nilai tertentu dalam sebuah array dan mengembalikan indeks pertama di mana nilai tersebut ditemukan.
  • Contoh:
  • count() digunakan untuk menghitung jumlah elemen dalam sebuah array.
  • Contoh:
  • arsort() digunakan untuk mengurutkan elemen-elemen dalam sebuah array secara terbalik (descending) berdasarkan nilai dan mempertahankan asosiasi indeks-nilai.
  • Contoh:

Number Format, and Random Number Functions (Fungsi Format Angka dan Angka Acak)

  • number_format(): Fungsi ini digunakan untuk memformat angka dengan ribuan dan desimal. Ini berguna untuk menampilkan angka dalam format yang lebih mudah dibaca.
  • Contoh:
  • rand(): Fungsi ini digunakan untuk menghasilkan angka acak.
  • Contoh:

Date (Fungsi Tanggal)

  • date_default_timezone_set(): Fungsi ini digunakan untuk mengatur zona waktu default yang digunakan oleh fungsi-fungsi tanggal dan waktu selanjutnya dalam skrip Anda.
  • Contoh:
  • mktime(): Fungsi ini digunakan untuk membuat stempel waktu (timestamp) untuk tanggal dan waktu tertentu.
  • Contoh:
  • strtotime(): Fungsi ini digunakan untuk mengonversi string tanggal dan waktu menjadi timestamp.
  • Contoh:

Format Date (Tanggal):

d          : Mengembalikan hari dalam bulan dengan nol awal (01-31).

J           : Mengembalikan hari dalam bulan tanpa nol awal (1-31).

D          : Mengembalikan hari dalam seminggu dalam bentuk tiga huruf (Sun, Mon, Tue, dst.).

l           : Mengembalikan nama lengkap hari dalam seminggu (Sunday, Monday, Tuesday, dst.).

m         : Mengembalikan bulan sebagai angka dengan nol awal (01-12).

n          : Mengembalikan bulan sebagai angka tanpa nol awal (1-12).

M         : Mengembalikan nama bulan dalam bentuk tiga huruf (Jan, Feb, Mar, dst.).

F          : Mengembalikan nama bulan penuh (January, February, March, dst.).

y          : Mengembalikan tahun dalam dua digit (00-99).

Y          : Mengembalikan tahun penuh (e.g., 2023).

Format Time (Waktu):

g          : Mengembalikan jam dalam format 12 jam tanpa nol awal (1-12).

h          : Mengembalikan jam dalam format 12 jam dengan nol awal (01-12).

G          : Mengembalikan jam dalam format 24 jam tanpa nol awal (0-23).

H          : Mengembalikan jam dalam format 24 jam dengan nol awal (00-23).

a          : Mengembalikan “am” atau “pm” dalam huruf kecil.

A          : Mengembalikan “AM” atau “PM” dalam huruf besar.

i           : Mengembalikan menit tanpa nol awal (0-59).

s           : Mengembalikan detik tanpa nol awal (0-59).

SUPERGLOBAL

Variabel superglobal adalah variabel yang tersedia di seluruh lingkungan dalam PHP. Mereka dapat diakses dari mana saja dalam kode. Berikut adalah beberapa variabel superglobal yang umum digunakan:

  1. $_POST

$_POST adalah variabel supeglobal yang digunakan untuk mengambil data yang dikirim ke server melalui metode POST dari formulir HTML atau permintaan HTTP POST. Contoh:

  • $_COOKIE

$_COOKIE adalah variabel superglobal yang digunakan untuk mengambil data yang tersimpan dalam cookie pada sisi klien. Contoh:

INCLUDE dan REQUIRE

Include dan Require adalah dua pernyataan dalam PHP yang digunakan untuk memasukkan (mengimpor) kode dari file lain ke dalam file saat ini. Ini sangat berguna untuk mengorganisir dan mengelola kode dalam aplikasi PHP, memungkinkan untuk membagi kode menjadi beberapa file yang dapat digunakan ulang.

  • Include
  1. Include adalah pernyataan yang digunakan untuk memasukkan kode dari file eksternal ke dalam file saat ini.
  2. Jika file yang dimasukkan dengan include tidak ditemukan, PHP akan menghasilkan peringatan (warning) dan melanjutkan eksekusi skrip.
  3. Penggunaan yang umum adalah saat ingin memasukkan file opsional yang mungkin tidak selalu ada.
  4. Contoh:
  • Require
  1. Require adalah pernyataan yang digunakan untuk memasukkan kode dari file eksternal ke dalam file saat ini.              
  2. Jika file yang dimasukkan dengan require tidak ditemukan, PHP akan menghasilkan kesalahan fatal (fatal error) dan menghentikan eksekusi skrip.
  3. Penggunaan yang umum adalah saat memerlukan file yang kritis atau esensial untuk berfungsi dan tidak bisa melanjutkan tanpa file tersebut.
  4. Contoh:

Perbedaan utama antara include dan require adalah dalam penanganan kesalahan:

  • Include akan menghasilkan peringatan (warning) jika file tidak ditemukan, tetapi eksekusi skrip akan terus berlanjut.
  • Require akan menghasilkan kesalahan fatal (fatal error) jika file tidak ditemukan, dan eksekusi skrip akan dihentikan.

Kapan Anda harus menggunakan include atau require tergantung pada kebutuhan aplikasi:

  • Gunakan include jika Anda ingin memasukkan kode opsional yang tidak mengganggu alur eksekusi jika file tersebut tidak ditemukan.
  • Gunakan require jika Anda membutuhkan file yang kritis atau esensial untuk berfungsi dan ingin memastikan bahwa file tersebut selalu ada.

Selain include dan require, ada juga include_once dan require_once, yang memiliki fungsi yang sama, tetapi memasukkan file hanya jika belum dimasukkan sebelumnya dalam eksekusi skrip. Ini membantu mencegah pengulangan kode yang tidak perlu.

EXPLODE dan IMPLODE

Explode dan Implode adalah dua fungsi dalam PHP yang digunakan untuk mengonversi data antara tipe string dan tipe array, terutama ketika data dalam bentuk string memiliki pemisah tertentu.

  • Explode
  1. Fungsi explode digunakan untuk memisahkan (split) sebuah string menjadi array berdasarkan delimiter (pemisah) tertentu.
  2. Fungsi ini mengambil dua argumen: delimiter dan string yang akan dipisahkan.
  3. Hasilnya adalah array yang berisi bagian-bagian string yang dipisahkan.
  4. Contoh:
  • Implode (atau Join)
  1. Fungsi implode (atau join) digunakan untuk menggabungkan elemen-elemen array menjadi sebuah string dengan delimiter tertentu.
  2. Fungsi ini mengambil dua argumen: delimiter yang ingin digunakan dan array yang akan digabungkan.
  3. Hasilnya adalah string yang terdiri dari elemen-elemen array yang digabungkan dengan delimiter.
  4. Contoh:

Jadi, fungsi explode digunakan untuk memisahkan string menjadi array, sementara fungsi implode digunakan untuk menggabungkan array menjadi string. Kedua fungsi ini sangat berguna dalam pemrosesan dan format data dalam aplikasi PHP, terutama ketika perlu berurusan dengan data yang dipisahkan oleh karakter tertentu, seperti koma, spasi, atau tanda titik koma.

FILE HANDLING

File handling adalah proses pengelolaan dan manipulasi berkas (file) dalam pemrograman. Dalam PHP, Anda memiliki sejumlah fungsi yang memungkinkan untuk membaca, menulis, membuat, menghapus, dan memanipulasi berkas. Berikut adalah beberapa operasi dasar dalam file handling di PHP:

  1. Membuka Berkas

Dapat menggunakan fungsi fopen() untuk membuka berkas dalam mode tertentu (misalnya, mode baca, tulis, atau tambahkan). Contoh:

  • Membaca Berkas

Untuk membaca isi berkas, dapat menggunakan fungsi fread() atau fgets(). Contoh:

  • Menulis ke Berkas

Untuk menulis ke berkas, dapat menggunakan fungsi fwrite(). Contoh:

  • Menutup Berkas

Pastikan untuk selalu menutup berkas yang sudah buka menggunakan fungsi fclose(). Ini akan melepaskan sumber daya yang digunakan oleh berkas. Contoh:

  • Membuat Berkas Baru

Anda dapat menggunakan fopen() dalam mode “w” untuk membuat berkas baru. Jika berkas sudah ada, ini akan menghapus isinya. Contoh:

  • Menghapus Berkas

Anda dapat menggunakan fungsi unlink() untuk menghapus berkas. Contoh:

  • Memeriksa Ketersediaan Berkas

Untuk memeriksa apakah berkas ada atau tidak, dapat menggunakan fungsi file_exists(). Contoh: