Home Kajian Islam Tazkiyautn Nafs: Memprioritaskan Amalan Hati Bagian 3 – Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA

Tazkiyautn Nafs: Memprioritaskan Amalan Hati Bagian 3 – Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA

0
Tazkiyautn Nafs: Memprioritaskan Amalan Hati Bagian 3 – Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

  1. Mengapa amalan hati harus di priyoritaskan?
  2. Mengapa perbaikan hati harus di dahulukan sebelum perbaikan lahir ?
  3. Mengapa perbaikan batin lebih penting dari perbaikan lahir ?
  4. Mengapa kita perlu memprioritaskan amalan hati?

Alasan mengapa kita harus memprioritaskan amalan hati dibandingkan amalan lahir (Pada Video Sebelumnya)

  1. Karena amalan hati merupakan kunci keselamanatan
  2. Dengan alaman hati kita lebih dekat kepada Allah
  3. Amalan hati merupakan motor menggunakan yang menggerakan amalan lahir

4. Rusaknya amalan hati bisa menhancurkan amalan lahir

Amalan yang dikerjakan oleh seorang insan itu ada sifatnya amalan batin dan ada sifatnya amalan lahir. Amalan lahir yang terlihat oleh mata seperti solat, shodaqoh, haji, umroh, dan dakwah. Amalan batin seperti ikhlas, tawadhu kemudian tawakal. Antara dua amalan ini mempunyai kolerasi yang sangat erat antara amalan lahir dan amalan batin sehingga ketika amalan batin itu baik maka akan berefek kepada baiknya amalan lahir sebaliknya ketika amalan batin ini rusak maka akan berakibat rusaknya amalan lahir bahkan bisa membuat amalan lahir itu bisa hancur.

Contohnya seperti amalan lahir itu tidsak ikhlas karena ikhlas itu amalan batin. ketika amalan batinnya rusak yakni tidak ikhlas. Sehingga amalan lahir kita akan rusak bahkan akan hancur. Sehingga memperbaiki amalan batin itu akan menjadi prioritas amalan kita. karena amalh lahiriyah kita bisa sia-sia.

Allah berfirman: (QS. Az-Zumar 39: Ayat 65)

وَلَـقَدْ اُوْحِيَ اِلَيْكَ وَاِ لَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ لَئِنْ اَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

“Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, Sungguh, jika engkau menyekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi.”

Contoh yang lain munafik yaitu manusi yang menyimpan kekufuran didalam hatinya dan menampakkan keislaman diluranya ini adalah contoh munafik keyakinan. Manusia jenis seperti ini disebutkan oleh Allah berfirman: (QS. An-Nisa 4: Ayat 145)

إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ فِى ٱلدَّرْكِ ٱلْأَسْفَلِ مِنَ ٱلنَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا

Kementrian AgamaSesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.

Contoh yang lain adalah ria, karena ria itu adanya dihati. Orang yang ria itu mungkin saja penampilannya ketika solat sesuai sunnah, berdirinya lama, sujudnya lama, begitu juga dengan ruku tapi itu hanya lahiriyahnya saja bahkan dia bisa membaca Al-Quran sampai meneteskan air matanya ketika di syuting

7 Golongan Yang Allah Naungi di Hari Kiamat 

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَا

“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:

  1. Pemimpin yang adil
  2. Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan ‘ibadah kepada Rabbnya.
  3. Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid.
  4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah.
  5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’.
  6. Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
  7. Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.” 

(HR. Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712)

Tetapi belum tentu orang yang sedang menangis detempat seperti majid kemudian meneteskan air mata ketika membaca Al-Quran belum tentu ria. Karena kita mendapat ilmu ini gunakanlah untuk mengecek diri kita sendiri, jangan untuk menuduh orang lain.

Iri adalah salah satu bentuk protes kepada Allah diakui atau tidak diakui ini adalah akhlak yang buruk kepada Allah kenapa orang yang iri dianggap protes kepada Allah. seperti contohnya ketika dalam 1 kantor si A dan B tapi yang naik jabatan si B maka si A akan iri. Padalah yang menakdirkan siA naik jabatan adalah Allah, kalau Allah tidak menakdirkan si B naik jabatan tidak mungkin si B akan naik jabatan, ini menunjukan betapa buruknya orang ini. Kalau protes sama manusia masih masuk akal karena manusia mungkin tidak adil, dzolim dan yang lainnya. Padahal Allah maha adil maha bijaksana. Bagaimana mungkin kita bisa protes kepada yang maha adil dan maha bijaksana. Biasanya orang yang iri itu akan mendorong perasaan iri dia untuk berbuat dzolim dan jahat kepada orang yang dia iri atau yang dia hasad dalam dunia pekerjaan sikut menyikut kemudian fitnah memfitnah, jatuh menjatuhkan itu semua karena iri karena hasad.

Jadi ketika diakatan amalan batin jangan dipahami kita tinggalkan amalan lahir ini pemahaman keliru, yang benar adalah justru amalan lahir akan membantu kita untuk memperbaiki amalan batin jadi ini mempunyai kolerasi yang sangat erat antara amalan lahir dan amalan batin. Amalan lahir membantu kita untuk menyempurnakan amalan batin sebagaimana amalan batin adalah motor penggerak amalan lahir.