Bismillah…
Salah satu sahabat Nabi Muhammad yang masuk kedalam kategori yang dijamin masuk surga yaitu Sa’ad ibnu abi waqash, beliau bukan hanya pemberani dalam medan pertempuran, beliau adalah orang yang ditunjuk untuk menjadi panglima perang kaum muslimin dalam pertempuran al Qadishiyah.
Beliau tidak hanya seorang yang kuat dalam pertempuran, beliau sosok yang kuat saat berhadapan dengan teman. Maksudnya, bukan beliau menyikapi seorang teman sebagaimana ia menyikapi musuh. Akan tetapi, beliau dapat menahan emosinya dan perasaannya untuk tidak larut dalam masalah-masalah pribadi.
Sebagaimana manusia walaupun beliau sudah dijamin untuk masuk surga, namun ia pernah terlibat oleh suatu perselisihan pribadi dengan sahabat yang lain. Dikisahkan dalam shifatus sofwah beliau pernah terlibat perselisihan dengan sahabat yang lain yaitu Khalid bin walid, Saat beliau berdua masih terlibat dalam perselisihan tersebut ada orang yang mendekati Sa’ad orang ini ingin mengadu domba perselisihan antara Khalid dan Sa’ad . Namun Sa’ad bin Waqash sama sekali tidak terpancing , Justru orang yang mencoba mengadu domba beliau tadi diberikan sebuah nasihat oleh Sa’ad “Anda tidak mengetahui perselisihan ku dengan Khalid, dan tidak ada hubungannya dengan manhaj, ini hanyalah masalah biasa. Tidak perlu diperbesar.”
Kisah yang lain dialami oleh imam achmad bin hambal, beliau ialah seorang ulama terkenal, yang memiliki banyak murid. Dan biasanya orang yang seperti itu ada orang yang iri, dan dikisahkan ada ulama lain yang iri dengan beliau , Sehingga menjelek-jelekkan imam achmad mengetahuinya bahwa si X telah menjelek-jelekkannya. Singkat cerita ada rombongan para santri yang menemui imam achmad dan terlihat membawa alat tulis seperti sehabis mengaji. Lalu kata imam achmad “Kalian baru mengaji dimana?“lalu mereka berkata baru saja mengaji dari kajian si X. Lalu kata imam achmad “Lanjutkan, untuk tetap belajar dengan beliau, beliau adalah guru yang sholeh.“
pelajaran yang dapat diambil adalah dimana imam achmad tidak mencampur adukkan masalah pribadi dengan masalah manhaj.