Bismillah…
Assalamualaikum teman – teman , jika seandainya kita diundang oleh teman/kawan/kerabat/saudara kita untuk dijamu makan tidak bisa dipungkiri bahwa, status sosial orang yang mengundang kita itu akan mempengaruhi bayangan kita tentang apa yang akan dihidangkan?
Apakah sama bayangan kita ketika diundang makan oleh seorang buruh dan seorang konglomerat? tentu saja akan sangat jauh berbeda. Namun belum tentu ketika kita diundang makan oleh seorang konglomerat, hidanga yang ada tidak seperti yang kita bayangkan sebelumnya, bisa saja saat itu , orang yang mengundang kita sedang tidak ada uang, atau hidangannya belum siap seperti bagaimana mestinya.
jika saja bayangan kita terhadap konglomerat yang yang mengundang kita makan saja sangat tinggi, bagaimana seandainya yang mengundang kita dan menjamu kita adalah Allah SWT ? kita dapat membayangkan bagaimana kira-kira mewahnya hidangan yang akan disajikan.
- Karena Allah Maha Layak
- Allah tidak pernah mengecewakan kita, tidak ada potensi Allah untuk mengecewakan kita itu tidak ada. Berbeda dengan manusia yang bisa jadi mungkin kita dikecewakan oleh orang kaya.
Allah sudah menyediakan jamuannya, dan cara untuk menikmatinya cukup sederhana, yaitu rajin ke masjid. Jamuan apa yang dimaksud ketika kita rajin dimasjid? Yaitu jamuan disurganya Allah. Sebagaimana yang disampaikan oleh Kanjeng Nabi Muhammad dalam sebuah hadist shaih “Barangsiapa yang rajin ke masjid siang dan malam, maka Allah akan sediakan jamuan untuk orang tersebut disurga siang dan malam”