Home Mobile Perbedaan Laravel dan CodeIgniter serta yang lebih cocok untuk para programer pemula

Perbedaan Laravel dan CodeIgniter serta yang lebih cocok untuk para programer pemula

0

Pengertian

  1. laravel
    Laravel merupakan framework PHP yang open-source dan berisi banyak modul dasar untuk mengoptimalkan kinerja PHP dalam pengembangan aplikasi web, apalagi PHP adalah bahasa pemrograman yang dinamis dan Laravel disini bisa bertindak untuk membuat web development lebih cepat, lebih aman, dan lebih simpel.
    sumber::https://www.biznetgio.com/news/apa-itu-laravel
  2. CodeIgniter
    CodeIgniter adalah sebuah framework yang dikembangkan pada tahun 2006 oleh Rick Ellis. CodeIgniter berfungsi untuk web dan application development yang hadir dalam bentuk platform open-source. Framework ini diciptakan untuk para developer yang hendak membangun situs web maupun aplikasi menggunakan bahasa pemrograman PHP.
    sumber::https://www.biznetgio.com/news/apa-itu-codeigniter

Fungsi

  1. laravel
    a. Struktur dan Organisasi Kode
    Menyediakan struktur proyek yang terorganisir dengan baik.
    b. Routing
    Mendukung routing yang canggih untuk mengelola URL.
    c. Eloquent ORM
    Memudahkan interaksi dengan database menggunakan objek.
    d. Blade Templating Engine
    Memisahkan logika presentasi dari logika bisnis.
    e. Keamanan
    Menyediakan fitur keamanan bawaan seperti proteksi CSRF dan enkripsi data.
  2. CodeIgniter
    a. Struktur dan Organisasi Kode
    Menyediakan struktur proyek yang sederhana dan mudah dipahami.
    b. Routing
    Mendukung routing dasar untuk mengelola URL.
    c. Active Record
    Mempermudah interaksi dengan database menggunakan objek, meskipun tidak sekompleks Eloquent.
    d. Templating Engine
    Menyediakan templating engine dasar.
    e. Keamanan
    Menyediakan proteksi dasar terhadap CSRF dan XSS.

Mana yang Lebih Baik untuk programer pemula ?

Pemilihan framework terbaik tergantung pada kebutuhan spesifik proyek Anda dan preferensi pengembang. Berikut adalah beberapa pertimbangan untuk memilih antara Laravel dan CodeIgniter:

1. Laravel
a. Anda membutuhkan banyak fitur canggih dan siap pakai.
b. Anda menginginkan struktur proyek yang jelas dan terorganisir.
c. Anda mengembangkan aplikasi yang kompleks dan memerlukan banyak fungsionalitas.
d. Anda memerlukan alat bantu untuk tugas-tugas pengembangan umum seperti migrasi database, autentikasi pengguna, dan pengelolaan event.

2. CodeIgniter
a. Anda memerlukan framework yang ringan dan cepat.
b. Anda lebih suka struktur proyek yang sederhana dan mudah dipahami.
c. Anda mengembangkan aplikasi yang lebih kecil atau sederhana.
d. Anda ingin fleksibilitas lebih dalam cara mengatur proyek Anda dan tidak ingin dibatasi oleh struktur MVC yang ketat.

Secara keseluruhan, Laravel adalah pilihan yang kuat untuk pengembangan aplikasi web yang kompleks dengan kebutuhan fitur yang lengkap, sementara CodeIgniter adalah pilihan yang baik untuk proyek yang lebih sederhana dan membutuhkan kinerja yang tinggi dengan footprint yang kecil.

Spesifikasi Laptop yang diperlukan untuk keduanya

  1. laravel
    Prosesor
    a. Rekomendasi: Intel Core i5 atau yang lebih tinggi.
    b. Laravel memerlukan prosesor yang cukup kuat untuk menangani kompilasi kode dan operasi berat lainnya terkait pengembangan web.
    RAM
    a. Rekomendasi: Minimal 8GB RAM.
    b. Laravel dapat memanfaatkan RAM yang cukup besar, terutama saat menjalankan server pengembangan, IDE, dan aplikasi web dalam mode pengembangan.
    Penyimpanan
    a. Rekomendasi: SSD (Solid State Drive) untuk performa yang lebih baik.
    b. SSD membantu dalam memuat proyek dan kompilasi kode lebih cepat, yang berguna saat mengembangkan aplikasi kompleks.
    Grafis
    a. Tidak ada persyaratan grafis khusus untuk pengembangan web dengan Laravel.
    b. Kebutuhan pada kartu grafis umumnya rendah, kecuali jika Anda juga melakukan pengembangan atau desain grafis.
    Sistem Operasi
    a. Rekomendasi: Windows 10, macOS, atau Linux (seperti Ubuntu).
    b. Laravel dapat dijalankan di berbagai sistem operasi utama dengan dukungan yang baik untuk pengembangan web
  2. CodeIgniter
    Prosesor:
    a. Rekomendasi: Intel Core i3 atau yang lebih tinggi.
    b. CodeIgniter lebih ringan daripada Laravel, jadi prosesor dengan kinerja sedang sudah cukup untuk pengembangan aplikasi web.
    RAM
    a. Rekomendasi: Minimal 4GB RAM.
    b. CodeIgniter memerlukan lebih sedikit sumber daya daripada Laravel, tetapi memiliki RAM yang cukup untuk menjalankan IDE dan server pengembangan dengan lancar.
    Penyimpanan
    a. Rekomendasi: HDD atau SSD.
    b. HDD adalah pilihan yang lebih ekonomis, tetapi SSD memberikan performa yang lebih baik dalam memuat proyek dan melakukan kompilasi kode.
    Grafis
    Tidak ada persyaratan grafis khusus untuk pengembangan web dengan CodeIgniter, sama seperti dengan Laravel.
    Sistem Operasi
    a. Rekomendasi: Windows 10, macOS, atau Linux (seperti Ubuntu).
    b. CodeIgniter juga mendukung berbagai sistem operasi utama untuk pengembangan web.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, dalam memilih antara Laravel dan CodeIgniter untuk pengembangan aplikasi web, pertimbangan utama adalah kompleksitas proyek dan preferensi pengembang. Laravel cocok untuk proyek yang memerlukan banyak fitur canggih, seperti ORM yang kuat, sistem templating yang efisien, dan keamanan yang terintegrasi dengan baik. Framework ini membutuhkan spesifikasi laptop yang lebih tinggi, seperti prosesor Intel Core i5 atau lebih, minimal 8GB RAM, dan disarankan menggunakan SSD untuk performa optimal.

Di sisi lain, CodeIgniter merupakan pilihan yang baik untuk proyek-proyek yang lebih sederhana atau membutuhkan kinerja yang cepat dengan overhead yang rendah. Framework ini menawarkan struktur proyek yang mudah dipahami, serta membutuhkan spesifikasi laptop yang lebih ringan, seperti prosesor Intel Core i3 atau lebih, minimal 4GB RAM, dan juga disarankan menggunakan SSD untuk mempercepat proses pengembangan.

Baik Laravel maupun CodeIgniter mendukung berbagai sistem operasi utama seperti Windows, macOS, dan Linux, memberikan fleksibilitas bagi pengembang untuk memilih lingkungan pengembangan yang sesuai dengan preferensi mereka. Dengan mempertimbangkan ini, pengembang dapat memilih framework yang sesuai dengan kebutuhan proyek dan kondisi spesifikasi laptop yang tersedia.