Home Mobile Tahapan Usability Testing

Tahapan Usability Testing

0

Usability testing adalah metode evaluasi yang digunakan dalam bidang desain antarmuka pengguna (UI) dan pengalaman pengguna (UX) untuk mengukur sejauh mana suatu produk atau layanan dapat digunakan dengan efektif, efisien, dan memuaskan oleh pengguna. Tujuan utama dari usability testing adalah mengidentifikasi masalah dan kesulitan yang dihadapi pengguna saat menggunakan suatu produk atau layanan, serta mengumpulkan masukan untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Dalam usability testing, peserta yang mewakili pengguna target akan diberikan serangkaian tugas atau skenario yang harus mereka selesaikan menggunakan produk atau layanan yang sedang diuji. Selama sesi tersebut, pengamat atau peneliti akan mengamati dan mencatat interaksi, tingkah laku, serta masalah yang muncul selama penggunaan.

Beberapa aspek yang dievaluasi dalam usability testing meliputi:

  1. Navigasi dan Struktur: Evaluasi bagaimana pengguna menavigasi melalui antarmuka dan menemukan informasi yang dibutuhkan dengan mudah.
  2. Fungsionalitas: Menguji apakah fitur-fitur produk atau layanan berfungsi dengan baik dan sesuai dengan harapan pengguna.
  3. Efisiensi: Mengukur seberapa cepat dan efisien pengguna dapat menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan mereka.
  4. Keterbacaan dan Pemahaman: Menilai sejauh mana pengguna dapat membaca, memahami, dan menafsirkan informasi yang disajikan di dalam produk atau layanan.
  5. Responsivitas dan Konsistensi: Mengevaluasi kecepatan tanggapan sistem terhadap tindakan pengguna, serta konsistensi antara elemen-elemen antarmuka pengguna.

Tahapan dalam usability testing dapat bervariasi tergantung pada metode dan pendekatan yang digunakan, tetapi secara umum, berikut adalah beberapa tahapan yang umum dalam proses usability testing:

  1. Perencanaan:
    • Tahap perencanaan melibatkan menentukan tujuan dan lingkup usability testing, serta merumuskan pertanyaan penelitian yang ingin dijawab. Perencanaan juga melibatkan pemilihan peserta yang sesuai dan pengembangan skenario atau tugas yang akan diuji.
  2. Desain Sesi Usability Testing:
    • Pada tahap ini, Anda akan merancang sesi usability testing yang meliputi skenario tugas yang spesifik, instruksi kepada peserta, dan kriteria penilaian. Anda juga dapat merencanakan metode pengumpulan data seperti observasi, wawancara, atau penggunaan alat perekam layar.
  3. Rekrutmen Peserta:
    • Mencari peserta yang sesuai dengan profil pengguna target adalah langkah penting dalam usability testing. Anda dapat menggunakan metode seperti wawancara pra-tes atau survei untuk menyeleksi peserta yang memenuhi kriteria.
  4. Pelaksanaan Sesi Usability Testing:
    • Tahap ini melibatkan menjalankan sesi usability testing dengan peserta yang terpilih. Peserta akan diberikan instruksi dan skenario tugas, dan mereka akan diminta untuk melakukan tugas tersebut di hadapan peneliti. Peneliti akan mengamati, mencatat, dan mungkin melakukan wawancara terkait pengalaman pengguna peserta.
  5. Analisis dan Interpretasi Data:
    • Setelah sesi usability testing selesai, data yang dikumpulkan perlu dianalisis. Ini meliputi pengumpulan dan pemetaan temuan, mengidentifikasi pola atau masalah yang muncul, dan menghubungkannya kembali ke tujuan penelitian. Data juga dapat dianalisis secara kuantitatif menggunakan metrik seperti completion rates, error rates, atau time on task.
  6. Penyusunan Laporan dan Rekomendasi:
    • Tahap terakhir adalah penyusunan laporan usability testing yang berisi ringkasan temuan, interpretasi data, dan rekomendasi untuk perbaikan desain. Laporan ini dapat digunakan untuk berbagi hasil dengan tim pengembangan atau pihak terkait lainnya.

Penting untuk dicatat bahwa tahapan ini hanya memberikan gambaran umum dari proses usability testing, dan setiap proyek atau organisasi mungkin memiliki pendekatan yang sedikit berbeda. Penting untuk menyesuaikan tahapan dengan kebutuhan dan lingkungan spesifik Anda.